LED adalah perangkat semikonduktor yang telah memasuki kehidupan kita dengan kuat dan perlahan mulai menggantikan bola lampu tradisional. Ini memiliki konsumsi daya yang rendah dan dimensi kecil, yang memiliki efek positif pada area aplikasinya.
instruksi
Langkah 1
Ingatlah bahwa setiap LED yang terhubung ke listrik harus memiliki resistor yang terhubung seri, yang diperlukan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir melalui perangkat semikonduktor. Jika tidak, ada kemungkinan besar bahwa LED dapat dengan cepat gagal.
Langkah 2
Oleh karena itu, sebelum merakit rangkaian yang berisi LED, hitung dengan cermat nilai resistansi, yang didefinisikan sebagai perbedaan antara tegangan suplai dan tegangan maju, yang dihitung untuk jenis dioda tertentu. Ini berkisar dari 2 hingga 4 volt. Bagilah perbedaan yang dihasilkan dengan arus perangkat dan akhirnya dapatkan nilai yang diinginkan.
Langkah 3
Ingatlah bahwa jika nilai resistansi resistor tidak dapat dipilih secara akurat, maka lebih baik mengambil resistor dengan nilai yang sedikit lebih besar dari nilai yang diperlukan. Anda hampir tidak akan melihat perbedaannya, karena kecerahan cahaya yang dipancarkan akan berkurang sebagian. Juga, nilai resistansi dapat dihitung menggunakan hukum Ohm, di mana tegangan yang mengalir melalui dioda harus dibagi dengan arus.
Langkah 4
Saat menghubungkan beberapa LED secara seri sekaligus, perlu juga mengatur resistansi, yang dihitung dengan cara yang sama. Ingatlah bahwa tegangan total dari semua dioda diambil di sini, yang diperhitungkan dalam rumus untuk menentukan parameter resistor.
Langkah 5
Juga, jangan lupa bahwa menghubungkan LED secara paralel melalui satu resistor dilarang. Ini disebabkan oleh fakta bahwa semua perangkat memiliki penyebaran parameter yang berbeda, dan beberapa dioda akan bersinar lebih terang, oleh karena itu, sejumlah besar arus akan melewatinya. Akibatnya, ini akan mengarah pada fakta bahwa itu akan gagal. Karena itu, saat menghubungkan secara paralel, atur resistansi untuk setiap LED secara terpisah.