Frekuensi busi pada mobil perlu diganti adalah karena kekhasan operasi mobil, usianya, pilihan bahan bakar dan oli.
Busi adalah bahan habis pakai untuk mesin bensin apa pun, dan, akibatnya, membutuhkan penggantian tepat waktu. Dalam hal ini, pertanyaan sering muncul tentang frekuensi prosedur ini.
Pilihan ideal dapat dianggap sebagai bagian dari inspeksi teknis dan pemeliharaan mobil dalam jangka waktu yang ditentukan oleh peraturan. Dalam hal ini, penggantian lilin akan dilakukan tepat waktu. Namun, karena sejumlah alasan obyektif atau subyektif, kebutuhan untuk memasang lilin baru dapat muncul kapan saja.
Kapan harus mengganti lilin?
Ada sejumlah tanda dasar yang perlu Anda perhatikan untuk kondisi busi.
1. Adanya endapan karbon pada lilin.
2. Pengoperasian mesin yang tidak teratur.
3. Tenaga mesin turun.
4. Peningkatan konsumsi bahan bakar.
Agar lilin bekerja sepanjang periodenya, perlu mengikuti sejumlah rekomendasi sederhana. Pertama, mengisi bahan bakar hanya dengan bensin berkualitas tinggi dengan angka oktan yang sesuai. Jika memungkinkan, gunakan hanya bahan bakar dari produsen tertentu (lilin "terbiasa" dengan bensin tertentu yang menggunakan aditif tertentu).
Busi sangat tidak menyukai pekerjaan yang tidak beraturan, sehingga sering timbul masalah pada mesin yang jarang digunakan. Kedua, gunakan lilin bermerek yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk mobil Anda. Ketiga, gunakan hanya oli mesin berkualitas tinggi. Jangan biarkan level oli mesin terlalu tinggi atau terlalu rendah. Keempat, ingatlah bahwa seiring bertambahnya usia kendaraan Anda, frekuensi penggantian busi secara bertahap akan meningkat karena keausan alami pada komponen mesin.
Apa yang bisa diceritakan oleh busi tua kepada Anda
Jika Anda mengganti busi sendiri, dan ini mudah dilakukan pada mobil apa pun (kecuali mobil merek Subaru), maka kondisi busi yang dilepas dapat memberi tahu banyak hal kepada penggemar mobil yang penuh perhatian dan berpengetahuan.
Perhatikan endapan karbon yang terbentuk pada elektroda.
1. Warna pasir dari endapan karbon menunjukkan kondisi normal mesin.
2. Karbon hitam (jelaga) menunjukkan kemungkinan masalah dengan karburator (bensin meluap) atau filter udara (tidak diganti untuk waktu yang lama).
3. Jika endapan karbon memiliki konsistensi berminyak, ada baiknya melihat lebih dekat kondisi ring piston.
Dengan demikian, kondisi busi dapat mengarahkan Anda pada masalah kendaraan yang perlu ditangani dalam waktu dekat.