Baterai merupakan bagian integral dari mobil. Ini memiliki tiga fungsi utama. Pertama-tama, itu menghidupkan mesin. Baterai juga diperlukan untuk menyalakan beberapa perangkat listrik seperti alarm saat mesin mati. Ketika beban pada genset berat dan tidak dapat diatasi, maka beban ini dibagi ke dalam baterai.
Perangkat baterai
Sebuah baterai mobil atau baterai isi ulang (akumulator) biasanya terdiri dari 6 sel. Tegangan total baterai adalah 12 volt. Dengan demikian, setiap elemen menghasilkan 2 volt.
Setiap sel baterai adalah pelat timah yang dilapisi dengan zat aktif khusus.
Ada pelat negatif dan positif di baterai. Perbedaan di antara mereka terletak pada zat yang melapisinya. Yang positif biasanya dilapisi dengan timbal dioksida, dan yang negatif dengan timah berpori atau spons halus.
Kapasitas baterai diisi dengan elektrolit khusus berdasarkan asam sulfat. Sel timbal direndam dalam elektrolit ini.
Kinerja baterai Battery
Ketika ada beban yang terhubung ke baterai, itu mulai menghasilkan arus listrik. Ini terjadi sebagai akibat dari reaksi kimia antara asam sulfat dan zat aktif yang menutupi pelat.
Selama reaksi kimia, larutan elektrolit menjadi kurang pekat, dan garam, yaitu timbal sulfat, mengendap di piring.
Semakin banyak garam yang diendapkan pada pelat dan semakin rendah konsentrasi elektrolit, semakin sedikit arus listrik yang dihasilkan oleh baterai. Untuk mengembalikannya ke operasi normal, baterai harus terhubung ke pengisi daya.
Ketika baterai diisi, reaksi kimia berlangsung dalam arah yang berlawanan. Garam larut dalam elektrolit, yang mengembalikan konsentrasinya, dan zat aktif dikembalikan ke pelat.
Setelah pengisian, baterai mendapatkan kembali kemampuannya untuk menghasilkan listrik.
Kegagalan baterai
Pada dasarnya, tidak ada sel dalam baterai yang bisa pecah. Biasanya, malfungsinya tidak terkait dengan cacatnya sendiri, tetapi dengan biaya kecil.
Baterai cepat habis jika memiliki beban tambahan saat parkir: tertinggal di dimensi atau radio mobil, arus bocor, yang sering terjadi pada mobil tua.
Baterai itu sendiri, tentu saja, aus selama servis. Cepat atau lambat, pelat terkorosi, lapisan aktif di atasnya menjadi habis, dan elektrolit habis.
Ketika baterai dalam keadaan kosong untuk waktu yang lama, sel-selnya lebih cepat aus.
Untuk memperpanjang umur baterai, baterai harus selalu diisi dayanya.
Keausan terbesar baterai terjadi saat terkena suhu tinggi, yaitu di musim panas, tetapi keausan ini hanya memengaruhi di musim dingin.